Prospek Properti pada tahun 2024: Potensi Tumbuh dan Tantangan

Foto: Ilustrasi pembangunan rumah tapak. (Dokumentasi Kementerian PUPR)

Jakarta : Tahun 2024 membawa optimisme bagi sektor properti Indonesia, didorong oleh berbagai faktor pendukung seperti pemulihan ekonomi pascapandemi, pertumbuhan populasi, dan urbanisasi. Permintaan perumahan diperkirakan meningkat, terutama di daerah perkotaan. Hal ini didukung oleh proyek infrastruktur yang masif, seperti pembangunan jalan tol, transportasi publik, serta pusat bisnis baru.

Kenaikan permintaan properti didorong oleh beberapa faktor utama:

Pemulihan Ekonomi
Setelah mengalami tantangan berat akibat pandemi COVID-19, ekonomi Indonesia menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang stabil pada 2024. Dengan peningkatan daya beli masyarakat, sektor properti diharapkan dapat kembali bergairah, khususnya untuk perumahan kelas menengah ke bawah dan apartemen di kota-kota besar.

Urbanisasi dan Perkembangan Infrastruktur
Pertumbuhan kota-kota besar dan proyek infrastruktur pemerintah seperti jalan tol, kereta cepat, dan pembangunan kota-kota satelit akan meningkatkan kebutuhan properti, baik untuk hunian maupun komersial. Selain itu, pengembangan kawasan industri baru dan pusat ekonomi digital juga membuka peluang bagi pengembang properti.

Investasi Asing
Peningkatan minat investor asing pada pasar properti Indonesia turut memacu pertumbuhan sektor ini. Beberapa investor melihat potensi besar dalam pembangunan properti komersial, seperti hotel, mal, dan gedung perkantoran di kota-kota besar maupun destinasi wisata utama.

Meski demikian, sektor properti di 2024 juga dihadapkan pada berbagai tantangan yang harus diatasi untuk mencapai potensi penuh:

Kenaikan Suku Bunga
Suku bunga yang tinggi dapat mengurangi daya beli masyarakat terhadap properti. Ini menjadi salah satu kekhawatiran utama bagi pengembang, terutama untuk segmen pasar kelas menengah ke bawah yang sangat sensitif terhadap perubahan harga.

Perubahan Regulasi
Peraturan pemerintah terkait properti, seperti pajak pertanahan, regulasi pembangunan, dan kebijakan terkait pembelian properti oleh warga asing, juga dapat mempengaruhi permintaan dan pasokan di sektor ini. Pengembang perlu terus mengikuti dan menyesuaikan strategi mereka dengan kebijakan yang berlaku.

Kebutuhan Properti Berkelanjutan
Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya kelestarian lingkungan, permintaan terhadap properti yang ramah lingkungan dan hemat energi semakin meningkat. Pengembang harus berinovasi dengan membangun properti yang mendukung konsep berkelanjutan, seperti penggunaan material ramah lingkungan dan teknologi hemat energi, guna menarik minat konsumen yang semakin peduli akan hal ini.

Inovasi dan Transformasi Digital
Salah satu kunci sukses pengembang properti di 2024 adalah inovasi melalui pemanfaatan teknologi digital. Dari pemasaran hingga manajemen properti, teknologi akan memainkan peran penting dalam memberikan pengalaman lebih baik kepada konsumen. Tren digitalisasi dalam proses pembelian dan penjualan properti, seperti penggunaan platform online, simulasi properti virtual, hingga penggunaan teknologi blockchain dalam transaksi, diharapkan semakin berkembang.

Scroll to Top